REVIEW IDENTIFIKASI FARMAKOPON
Model farmakopon: merupakan dasar untuk mendesain perancangan obat
farmakopon: untuk mengetahui gugus penting dari site obat
1. farmakopon 2 dimensi: merupakan minimum skleton koneksi binding site
contoh: morfin
Metilasi gugus fenolik OH dari morfin akan mengakibatkan penurunan aktivitas analgesik secara drastis. Gugus fenolik bebas adalah sangat krusial untuk aktivitas analgesik, apabila dimofikasi menjadi kodein
2. farmakopon 3 dimensi:merupakan reaktif binding site dari hidrogen dan terdapat 3 ikatan yaitu: ikatan hidrogen, oksigen, muatan ion
AZAS PERANCANGAN OBAT
A. Pengertian
Penemuan
obat baru secara biologis dimana mempunyai peranan penting dalam
mengobati penyakit yang ada di dalam tubuh. Selain itu berperan aktif
senyawa aktifitas biologi. Sehingga perancangan obat ini merupakan
suatu metode komputer untuk mengembangkan obat yang sudah ada terhadap
farmakopon, lead coumpound dan analog. Dengan mengubah struktur molekul
obat yang sudah ada dan memberikan aktifitas yang lebih besar dengan
dasar penalaran yang sistematik dan rasional sehingga meminimalisir
waktu yang digunakan.
B. Tujuan Rancangan Obat
- Untuk memahami aktifitas dengan fisiko kimia dari obat dan meramalkan obat baru yang belum di sintesa
- Dapat mengetahui gugus farmakopon yang nantinya akan berinteraksi dengan reseptor
- Dapat menghemat waktu dan biaya dalam mendapatkan obat baru dengan aktifitas yang layak
-
Untuk mengembangkan lebih lanjut obat yang sudah ada dengan tujuan
mendapatkan obat baru dengan efek biologis yang diinginkan dan
mengurangi atau menghilangkan efek samping pada obat yang sebelumnya
- Dapat memanipulasi molekul dengan site aktif terhadap suatu enzimnya
C. Langkah- langkah perancangan obat
1. Mencari senyawa penuntun (lead coumpound)
Merupakan
tolak pangkal dalam modifikasi molekul dari senyawanya. senyawa yang
akan dimodifikasi dapat menimbulkan aktivitas biologis, fisiologis,
toksik, hormon, feromon, terapeutik, dan farmakologi. Senyawa yang ada
dapat terlibat dan berpengaruh terhadap aktivitas biokimia dan patologi
yang terdapat pada tumbuhan dan hewan.
2. Manipulasi molekul (modifikasi struktur atau molekul)
Turunan
senyawa penuntun dapat disintesa dengan melakukan indentifikasi dari
menguji aktivitas biologis senyawa tersebut. Ada beberapa metode yang
digunakan untuk gugus atau mensubsitusikan substituen yaitu dengan
metode pencarian Fibonacci, metode rangkaian optimisasi simplek
(analisis klaster), dan metode Topliss. Senyawa - senyawa yang akan
disintesakan tergantung dari jumlah dan metode yang digunakan
3.
Merumuskan hubungan kuantitatif senyawa sementara antara struktur
aktivitas biologis dengan jumlah yang terbatas menggunakan statistik
analisis regresi
Dalam
metode ini dapat digunakan metode model LFER Hansch (model
ekstratermodinamik) atau model de novo Free-Wilson. Parameter -
parameter sifat kimia fisika yang digunakan dalam HKSA model Hansch
adalah parameter lipofilik seperti log P, , f dan Rm
4. Hasil analisis regresi kemudian dievaluasi dan merancang sejenisnya untuk mengembangkan dan menyempurnakan hubungan tersebut
Dari
hasil analisis peneliti harus mengembangkan dan menyempurnakan hubungan
regresi tersebut. Sehingga senyawa yang akan di sintesa merupakan
senyawa yang paling baik untuk dimodifikasi
5. Merangcang aturan dosis yang sesuai
Dalam merancang dosis dari modifikasi obat dapat di rancang dosisnya sesuai dengan farmakope indonesia.
6. Evaluasi klinik
Evaluasi
klinik ini dapat dilakukan secara in vivo maupun in vitri. Sehingga
harus dapat mengubungkan ilmu yang telah di dapat seperti farmakologi,
patofisiokogi, farmasetika, toksikologi.
Model farmakopon: merupakan dasar untuk mendesain perancangan obat
farmakopon: untuk mengetahui gugus penting dari site obat
1. farmakopon 2 dimensi: merupakan minimum skleton koneksi binding site
contoh: morfin
Metilasi gugus fenolik OH dari morfin akan mengakibatkan penurunan aktivitas analgesik secara drastis. Gugus fenolik bebas adalah sangat krusial untuk aktivitas analgesik, apabila dimofikasi menjadi kodein
Hubungan struktur dan aktivitasnya sebagai berikut:
Fenolik OH
Analog morfin menunjukkan kemampuan untuk mencapai reseptor lebih efisien dibandingkan dengan morfin itu sendiri. -al ini disebabkan karena reseptor analgesik terletak di otak dan untuk mencapai otak, obat harus melewati sawar darah otak. Dalam rangka untuk mencapai otak, maka terlebih dahulu harus melewati barier ini. Mengingat barier tersebut adalah lemak maka senyawa yang bersifat polar akan kesulitan menembus membran.
2. farmakopon 3 dimensi:merupakan reaktif binding site dari hidrogen dan terdapat 3 ikatan yaitu: ikatan hidrogen, oksigen, muatan ion
Daftar Pustaka:
Siswandono, Bambang Soekardjo. 1998. Prinsip-Prinsip Rancangan Obat. Surabaya:
Airlangga University Press
Rancangan Obat Rasional
Rancangan obat terdiri dari serangkaian program dengan tujuan penemuan senyawa kimia baru yang berguna sebagai obat, baik untuk pencegahan penyakit atau pemulihan kesehatan fisik atau 3mental. Rancangan obat rasional berarti pencarian obat baru secara logis dan teoretis, untukmenghasilkan obat dengan efek farmakologi sangat spesifik. Hal ini memerlukan kerja sama berbagai bidang ilmu : kimia, biokimia, biologi, fisiologi, mikrobiologi, parasitologi, imunologi danfar makologi. Metode dalam ROR :
Rancangan obat terdiri dari serangkaian program dengan tujuan penemuan senyawa kimia baru yang berguna sebagai obat, baik untuk pencegahan penyakit atau pemulihan kesehatan fisik atau 3mental. Rancangan obat rasional berarti pencarian obat baru secara logis dan teoretis, untukmenghasilkan obat dengan efek farmakologi sangat spesifik. Hal ini memerlukan kerja sama berbagai bidang ilmu : kimia, biokimia, biologi, fisiologi, mikrobiologi, parasitologi, imunologi danfar makologi. Metode dalam ROR :
- CADD (Computer-assisted drug design) : fokus pada parameter fisikakimia yang terlibat dalamaktivitas, HKSA, dan model kimia kuantum, dengan tujuan untuk menentukan senyawa palingpotensial.
- Molecular modeling dan analisis konformasi, dimana konformasi dan bentuk molekular obatdigunakan sebagai panduan dalam rancangan obat.
- Reseptor-fit, dimana dilakukan karakterisasi reseptor farmakologi untuk menentukan bagaimanainteraksi obat-reseptor.
Tahapan perancangan obat:
1. Proses elaborasi sistemik
2. Mengembangkan obat yang sudah ada
3. Obat efek optimal dan efek samping minimal
4. Manipulasi molekul
Farmakopon 2 dimensi: Minimum skleton binding site
contoh morfin: dimodifikasi menjadi kodein
Farmakopon 3 dimensi: Reaktif dari binding site
Terjadi 3 ikatan yaitu ikatan hidrogen, oksigen, muatan ion
- Pertanyaan:
- 1. Sebutkan contoh senyawa yang dapat di indentifikasi dengam farmakopon ?
- 2. Apa tujuan dari rancangan model HKSA ?
- 3. Apa fungsi dari rancangan obat rasional dari farmakopor ?
- 4. Mengapa perancangan obat ini sangat diperlukan dalam bidang farmasi ?
5. Sebutkan salah satu contoh obat yang dapat dirancang ?
6. Apa perbedaan perancang dengan menggunakan komputer dan menggunakan tradisional ?
menurut saya jawaban no 3 HKSA ini yang kemudian dapat membantu peneliti dalam mensintesis senyawa obat. Kimia komputasi dapat menghasilkan gambaran struktur melokul dalam berbagai model dan mempunyai aktifitas yang sama dengan penyamaan kuantum dari fisika klasik.
BalasHapusHKSA sejak abad ke-19. Pada 1863, A.F.A. Cros di Universitas dari Strasbourg mengobservasi toksisitas alkohol pada binatang menyusui semakin meningkat dengan daya larut dalam air dari alkohol tersebut yang menurun. Pada 1890’s, Hans Horst Meyer dari Universitas dari Marburg dan Charles Overton Ernest dari Universitas dari Zurich, Bekerja secara independen, mencatat bahwa toksisitas dari senyawa organik bergantung pada lipofilisitasnya. HKSA ini yang kemudian dapat membantu peneliti dalam mensintesis senyawa obat. Kimia komputasi dapat menghasilkan gambaran struktur melokul dalam berbagai model dan mempunyai aktifitas yang sama dengan penyamaan kuantum dari fisika klasik. HKSA Merupakan metode untuk membuat suatu hubungan antara struktur dan aktifitas dari berbagai deskriptornya. Deskriptor-deskriptor Fisikokimia meliputi beberapa parameter termasuk hidrofobisitas atau lifopilisitas, topologi, elektronik dan sterik, yang dilakukan secara empirik atau yang lebih baru dengan metode komputasi. HKSA digunakan dalam pengukuran aktivitas bahan kimia dan pengujian biologis. HKSA sekarang diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu dengan banyak menyinggung kedesain obat dan penilaian resiko lingkungan.
menurut saya rancangan obat daam bidang farmasi diperlukan untuk pengembangan dan penemuan obat baru yang lebih rendah efek samping
BalasHapusmenurut saya perancangan obat sangat diperlukan untuk menemukan obat baru yang dapat dimofikasi sehingga memperkecil efek samping obat sehingga obat dapat dengan cepat mencapai efek terapi nya
BalasHapusperancangan obat diperlukan untuk bidang farmasi, untuk meningkatkan efektivitas dari lead compound. misalnya mengurangi efek samping atau meningkatkan aktivitas
BalasHapusjawaban no 3, fungsi dari Rancangan obat rasional adalahuntuk menemukan obat baru secara logis,dan dapat dijabarkan secara teoritis. Pada kenyataannya tidak mungkin membuat suatu rancangan obat dgn logika dan teoritis karena banyaknya faktor-faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas dan selektifitas obat.
BalasHapusSelain untuk menemukan senyawa dengan efek samping rendah, perancangan obat juga perlu untuk mendapatkan senyawa dengan harga yang rendah tersebut
Hapus